Contoh Konsep Topik Penulisan Skripsi (2)

Ulasan kali ini perihal pola rancangan topik penulisan skripsi yang diajukan terhadap dosen pembimbing guna penetapan judul observasi skripsi


PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Sekolah Menengah Pertama NEGERI 12 GUNUNGSITOLI TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Pendidikan ialah salah satu faktor kehidupan yang memegang peranan penting dalam memajukan dan membuatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga sanggup berkualitas. Dalam merealisasikan hal tersebut, pemerintah sudah menempuh banyak sekali upaya untuk melaksanakan pembaharuan dalam metode pendidikan. Salah satunya yakni dengan santunan otonomi yang luas pada masing-masing unit sekolah lewat penyempurnaan kurikulum, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam KTSP, pembelajaran dibutuhkan lebih berpusat terhadap siswa (student centered), artinya siswa terlibat pribadi dan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru cuma selaku fasilitator dan mediator. Guru mesti bisa mempersiapkan pembelajaran yang menarik, efektif dan memiliki arti serta bisa menyesuaikan diri dan menerapkan versi dan metode pembelajaran yang cocok dengan bahan yang akan diajarkan. Sehingga dengan hal ini, dibutuhkan siswa menjadi lebih aktif dalam menerima sendiri wawasan dan meraih kompetensi yang sudah ditetapkan.

Namun kenyataan yang terjadi disetiap unit sekolah pada di sekarang ini sangat jauh berlainan dengan yang diharapkan. Tentu saja penyimpangan ini akan mempunyai efek pada hasil berguru mata pelajaran matematika pada khususnya. Hal ini diperkuat dengan hasil studi permulaan yang ditangani peneliti pada tanggal 20 Oktober 2014 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Gunungsitoli, yaitu:
  1. Berdasarkan hasil pengamatan di saat ditangani kegiatan pembelajaran matematika, didapatkan bahwa:
    • Kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif.
    • Sebagian buku paket matematika yang dimiliki siswa masih belum berstandar isi KTSP.
    • Sebagian siswa ribut dan keluar masuk pada di saat proses pembelajaran berlangsung.
    • Sebagian siswa bosan dan mengantuk di saat proses pembelajaran berlangsung.
    • Kurangnya kesanggupan guru dalam mengapresiasikan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari.
  2. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika, didapatkan bahwa:
    • Guru mengeluh lantaran kurang adanya respon siswa dalam memberi jawaban di saat guru melontarkan pertanyaan.
    • Siswa sering keluar masuk dan mengusik temannya di saat proses pembelajaran berlangsung.
    • Siswa merasa sukar untuk melakukan soal-soal kombinasi yang diberikan guru selain pola soal yang sudah diberikan.
    • Kurangnya motivasi siswa dalam berguru matematika.
  3. Berdasarkan wawancara peneliti dengan beberapa orang siswa, didapatkan bahwa:
    • Sebagian siswa merasa sukar untuk mengikuti klarifikasi dari guru lantaran kurangnya ilustrasi yang cocok dengan bahan pelajaran.
    • Siswa jarang menyediakan pertanyaan terhadap guru apabila masih ada bahan yang belum dimengerti.
    • Siswa lebih banyak berpendapat bahwa pelajaran matematika tak mempunyai aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa uraian di atas, terang akan berlawanan dengan yang dibutuhkan dalam KTSP. Bila hal ini terus menerus dibiarkan tentunya hasil berguru siswa yang selama ini kurang bikin puas akan kian lebih buruk lagi. Untuk menangani hal tersebut, peneliti berhasrat untuk menerapkan versi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yakni konsep berguru yang menolong guru mengaitkan antara bahan yang diajarkan dengan suasana dunia faktual siswa dan mendorong siswa menghasilkan kekerabatan antara wawasan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Rusman (2012:187) bahwa pembelajaran kontekstual yakni jerih payah untuk menghasilkan siswa aktif dalam memompa kesanggupan diri tanpa merugi dari sisi manfaat, alasannya yakni siswa berupaya mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, lewat versi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), pembelajaran akan lebih memiliki arti lantaran selalu bersinggungan dengan suasana dan permasalahan kehidupan siswa yang terjadi di lingkungan siswa. Untuk menyanggupi keperluan tersebut, peneliti melaksanakan observasi ilmiah dengan judul: "PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Sekolah Menengah Pertama NEGERI 12 GUNUNGSITOLI TAHUN PELAJARAN 2014/2015".

Penelitian ini menggunakan metode Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang berisikan beberapa siklus dengan pendekatan kuantitatif. Setiap siklus berisikan 4 (empat) tahapan yaitu: penyusunan rencana (planning), langkah-langkah (action), pengamatan dan refleksi. Data diperoleh dengan menggunakan beberapa instrumen penelitian, antara lain: lembar observasi, lembar tutorial wawancara, angket, rekaman video/foto dan tes hasil belajar. Populasi observasi yakni kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Gunungsitoli Tahun Pelajaran 2014/2015.


.:: Smoga berfaedah ::.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post