Contoh Konsep Topik Penulisan Skripsi

Ulasan kali ini perihal pola rancangan topik penulisan skripsi yang diajukan terhadap dosen pembimbing guna penetapan judul observasi skripsi


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 NIAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Pendidikan ialah salah satu faktor kehidupan yang sungguh penting dalam bikin sumber daya insan (SDM) yang perkasa dan profesional. Pendidikan mempunyai peranan yang sungguh menyeleksi bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, utamanya bagi perkembangan bangsa dan negara. Pendidikan dikehendaki sanggup mengembangkan kemampuan, kualitas pendidikan dan martabat insan yang terdidik dan beriman, bertanggungjawab, partisipatif, inovatif dan inovatif guna menjawab tantangan perkembangan pertumbuhan zaman. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional menerangkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi menyebarkan kesanggupan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berencana untuk berkembangnya potensi akseptor didik biar menjadi insan yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk meraih fungsi dan tujuan pendidikan tersebut, cuma sanggup tercapai lewat proses pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan acara pembelajaran yakni yang paling utama. Ini mempunyai arti bahwa sukses tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung terhadap bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran. Perubahan kurikulum ialah salah satu upaya pemerintah untuk meraih fungsi dan tujuan tersebut. Adapun kurikulum yang sedang berjalan dikala ini yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran dikehendaki lebih berpusat terhadap siswa (student centered), artinya siswa terlibat pribadi dan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru cuma selaku fasilitator dan mediator. Guru hendaknya menyiapkan pembelajaran yang menarik, efektif dan bermakna serta bisa menyesuaikan diri dan menerapkan versi dan taktik pembelajaran yang cocok dengan materi yang mau diajarkan. Sehingga dengan hal ini, dikehendaki siswa menjadi lebih aktif dalam mendapatkan sendiri wawasan dan meraih kompetensi yang sudah ditetapkan.

Namun kenyataan yang terjadi disetiap unit sekolah pada dikala ini sungguh jauh berlainan dengan yang diharapkan. Tentu saja penyimpangan ini akan mempunyai dampak pada hasil berguru mata pelajaran matematika pada khususnya. Hal ini diperkuat dengan hasil studi pendahuluan yang ditangani peneliti pada tanggal 06 Oktober 2014 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nias, yaitu:
  1. Hasil pengamatan peneliti dilapangan didapatkan data yaitu
    • Kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru dengan tata cara ceramah dan pinjaman tugas.
    • Dalam proses pembelajaran siswa cuma mendengar dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa condong pasif.
    • Beberapa siswa terlihat kurang semangat dikala pembelajaran matematika berlangsung.
    • Kurangnya kreativitas siswa dalam belajar.
    • Media pembelajaran dan sumber berguru yang tersedia di sekolah masih kurang.
  2. Hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika ditemukan:
    • Siswa jarang mengajukan pertanyaan wacana materi yang kurang terperinci pada dikala proses pembelajaran berlangsung.
    • Kurangnya interaksi diantara siswa utamanya dikala proses pembelajaran berlangsung.
    • Siswa susah melakukan soal-soal yang tidak sama dengan pola yang sudah diberikan oleh guru.
    • Kurangnya keberanian siswa dalam menyodorkan usulan serta dalam merumuskan ide sendiri.
  3. Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa diperoleh informasi bahwa:
    • Siswa kurang termotivasi berguru matematika alasannya yakni dianggap susah dipahami.
    • Kurangnya kombinasi pembelajaran yang digunakan guru sehingga siswa merasa jenuh dan mengantuk dikala pembelajaran berlangsung.
Dari beberapa uraian permasalahan di atas, terperinci akan berlawanan dengan yang dikehendaki utamanya didalam KTSP. Tentu saja bila hal ini terus menerus dibiarkan maka hasil berguru siswa yang selama ini sudah jauh dari yang dikehendaki akan kian lebih buruk lagi sehingga kompetensi yang sudah ditetapkan selama ini tidak akan pernah tercapai. Untuk menanggulangi hal tersebut, peneliti berminat untuk menerapkan taktik pembelajaran Peer Lessons. Strategi pembelajaran Peer Lessons ialah taktik pembelajaran yang bagus digunakan untuk menumbuhkan kehendak kemauan akseptor didik untuk mengajarkan materi terhadap temannya. Hal ini sesuai dengan tindakan taktik pembelajaran Peer Lessons yang dikemukakan Zaini dkk (2008:62-63) yaitu:
  1. Bagi akseptor didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan;
  2. Masing-masing kalangan diberi kiprah untuk mempelajari satu topik materi, diusahakan topik yang diberikan mesti saling berhubungan;
  3. Minta setiap kalangan menyiapkan taktik untuk menyodorkan materi terhadap teman-teman sekelas;
  4. Buat beberapa nasehat seumpama menggunakan alat visual atau menyiapkan media pengajaran yang diperlukan;
  5. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas;
  6. Setiap kalangan menyodorkan materi sesuai kiprah yang sudah diberikan;
  7. Setelah semua kalangan melakukan tugas, guru memberi kesimpulan dan mengklarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pengertian akseptor didik.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti melakukan observasi dengan menggunakan tata cara Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang berisikan beberapa siklus dengan pendekatan kuantitatif. Setiap siklus berisikan 4 (empat) tahapan yaitu: penyusunan rencana (planning), tindakan (action), pengamatan dan refleksi. Data diperoleh dengan menggunakan beberapa instrumen penelitian, antara lain: lembar observasi, lembar tutorial wawancara, angket, rekaman video/foto dan tes hasil belajar. Populasi observasi yakni kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nias Tahun Pelajaran 2014/2015. Untuk menyanggupi keperluan tersebut, peneliti akan melakukan observasi ilmiah dengan judul: "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSONS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Sekolah Menengah Pertama NEGERI 1 NIAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015".


.:: Smoga berfaedah ::.


Post a Comment (0)
Previous Post Next Post