Tutorial ini membahas mengenai cara menghasilkan nomor halaman dengan letak atau posisi berlainan dalam satu file memakai Microsoft Office Word 2007, 2010, 2013, atau 2016. Kebanyakan orang menyebutnya nomor halaman atas dan bawah atau memberi nomor halaman skripsi.
Pernahkah teman-teman menghasilkan nomor halaman di word? Bagaimana cara membuatnya?
Bagi teman-teman yang sering memakai word, penomoran dokumen bukanlah hal absurd lagi. Cara menjadikannya pun relatif mudah. Namun, kalau teman-teman merasa masih belum menguasai sepenuhnya, saya pernah mengulasnya di postingan lainnya kok. Jika berminat, sobat sanggup membaca secara lengkap dipostingan cara gampang menghasilkan nomor halaman di word.
Tak sanggup disangkal bahwa setiap orang niscaya punya kelemahan. Kita tidak perlu enggan untuk mengakuinya sebab ini merupakan suatu kewajaran. Saya juga sarat dengan kekurangan. Seperti halnya di saat menghasilkan letak nomor halaman yang berlainan dan juga format nomor halaman yang tidak sama dalam satu file atau dokumen word.
Pada postingan sebelumnya saya pernah menulis tutorial cara menghasilkan format nomor halaman berlainan dalam satu file word. Tidak berkesalahan kalau saya menuliskan lagi tutorial cara menghasilkan letak atau posisi nomor halaman yang berlainan dalam satu file atau dokumen akan namun format penomorannya sama (tidak berbeda) memakai Microsoft Word. Penomoran menyerupai ini umumnya kita jumpai di saat kita ingin menuliskan nomor halaman pada permulaan BAB Skripsi yang letaknya pada belahan bawah halaman sementara halaman selanjutnya terletak pada belahan sudut kanan atas halaman.
Salah satu penyelesaian biasa yang dijalankan selama ini merupakan dengan menghasilkan skripsi di dua file / dokumen yang berbeda. Metode ini gotong royong kurang efisien, sebab selain menyibukkan dengan jumlah file yang banyak juga menguras waktu kita untuk membukanya satu persatu disaat kita ingin mengedit kembali.
Padahal nantinya dokumen skripsi kita harapkan agar digabung atau dijadikan satu file saja. Tetapi terkendala dengan posisi atau letak nomor halaman berlainan tadi.
Tenang saja teman-teman, saya sanggup menolong teman-teman untuk mengatasinya tanpa lagi menghasilkan skripsi di beberapa file yang berbeda.
Namun sebelumnya, perlu saya jelaskan maksud skripsi serta hukum penomoran halamannya.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berupa hasil observasi yang disusun oleh mahasiswa aktivitas sarjana (S-1) sesuai dengan fokus studi yang diambilnya. Pembuatannya pun dilarang asal-asalan. Selain mutu isi, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, salah satunya yakni dukungan nomor halaman. Nomor halaman ini nantinya mempunyai kegunaan untuk kebutuhan pengerjaan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Selain itu, dengan adanya nomor halaman juga sanggup menolong pembaca ataupun dosen pembimbing bilamana menjalankan investigasi naskah skripsi.
Sudah menjadi hukum baku kalau nomor halaman skripsi dibentuk dengan format serta posisi / letak berbeda. Sebagai contoh, cover skripsi tidak memakai nomor halaman. Sementara halaman kata pengirim dan daftar isi memakai nomor dengan format angka romawi. Sedangkan isinya memakai angka biasa. Tetapi perlu diamati bahwa dibagian isi ini letak penomorannya tidak sama. Nah, inilah yang hendak saya jelaskan di postingan ini.
Langsung saja, latihan permulaan untuk menghasilkan penomoran halaman berlainan letak di word silahkan ikuti dan jalankan tindakan berikut:
Bagi teman-teman yang sering memakai word, penomoran dokumen bukanlah hal absurd lagi. Cara menjadikannya pun relatif mudah. Namun, kalau teman-teman merasa masih belum menguasai sepenuhnya, saya pernah mengulasnya di postingan lainnya kok. Jika berminat, sobat sanggup membaca secara lengkap dipostingan cara gampang menghasilkan nomor halaman di word.
Tak sanggup disangkal bahwa setiap orang niscaya punya kelemahan. Kita tidak perlu enggan untuk mengakuinya sebab ini merupakan suatu kewajaran. Saya juga sarat dengan kekurangan. Seperti halnya di saat menghasilkan letak nomor halaman yang berlainan dan juga format nomor halaman yang tidak sama dalam satu file atau dokumen word.
Pada postingan sebelumnya saya pernah menulis tutorial cara menghasilkan format nomor halaman berlainan dalam satu file word. Tidak berkesalahan kalau saya menuliskan lagi tutorial cara menghasilkan letak atau posisi nomor halaman yang berlainan dalam satu file atau dokumen akan namun format penomorannya sama (tidak berbeda) memakai Microsoft Word. Penomoran menyerupai ini umumnya kita jumpai di saat kita ingin menuliskan nomor halaman pada permulaan BAB Skripsi yang letaknya pada belahan bawah halaman sementara halaman selanjutnya terletak pada belahan sudut kanan atas halaman.
Salah satu penyelesaian biasa yang dijalankan selama ini merupakan dengan menghasilkan skripsi di dua file / dokumen yang berbeda. Metode ini gotong royong kurang efisien, sebab selain menyibukkan dengan jumlah file yang banyak juga menguras waktu kita untuk membukanya satu persatu disaat kita ingin mengedit kembali.
Padahal nantinya dokumen skripsi kita harapkan agar digabung atau dijadikan satu file saja. Tetapi terkendala dengan posisi atau letak nomor halaman berlainan tadi.
Tenang saja teman-teman, saya sanggup menolong teman-teman untuk mengatasinya tanpa lagi menghasilkan skripsi di beberapa file yang berbeda.
Namun sebelumnya, perlu saya jelaskan maksud skripsi serta hukum penomoran halamannya.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berupa hasil observasi yang disusun oleh mahasiswa aktivitas sarjana (S-1) sesuai dengan fokus studi yang diambilnya. Pembuatannya pun dilarang asal-asalan. Selain mutu isi, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, salah satunya yakni dukungan nomor halaman. Nomor halaman ini nantinya mempunyai kegunaan untuk kebutuhan pengerjaan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Selain itu, dengan adanya nomor halaman juga sanggup menolong pembaca ataupun dosen pembimbing bilamana menjalankan investigasi naskah skripsi.
Sudah menjadi hukum baku kalau nomor halaman skripsi dibentuk dengan format serta posisi / letak berbeda. Sebagai contoh, cover skripsi tidak memakai nomor halaman. Sementara halaman kata pengirim dan daftar isi memakai nomor dengan format angka romawi. Sedangkan isinya memakai angka biasa. Tetapi perlu diamati bahwa dibagian isi ini letak penomorannya tidak sama. Nah, inilah yang hendak saya jelaskan di postingan ini.
Langsung saja, latihan permulaan untuk menghasilkan penomoran halaman berlainan letak di word silahkan ikuti dan jalankan tindakan berikut:
1. Ketiklah suatu naskah atau goresan pena sesuka hati sobat. Pada tutorial kali ini kita cukup memakai 2 halaman saja, dengan ketentuan nomor halaman pada halaman pertama ditaruh di belahan bawah halaman dan halaman kedua terletak di belahan sudut kanan atas halaman.
2. Letakkan kursor pada halaman pertama, klik Tab Insert kemudian Page Number selanjutnya pilih Bottom of Page, kemudian klik Plain Number 2 (nomor halaman terletak di tengah-tengah dan belahan bawah halaman).
3. Sesuaikan format nomor halaman, lewat tab Design dengan memutuskan Page Number dan Format Page Numbers. Lalu pilih salah satu format nomor halaman yang diinginkan.
4. Jika format nomor halaman sudah sesuai, sobat abaikan saja langkah nomor 3. Selanjutnya tutuplah Header & Footer Tools dengan cara klik Close Header and Footer di sudut kanan atas pada tab Design.
5. Sekarang gulir mouse dan letakkan kursor pada permulaan halaman kedua, selanjutnya klik suguhan tab Page Layout kemudian klik di belahan Breaks, selanjutnya klik Next Page. Ini mempunyai kegunaan untuk memisahkan section halaman pertama dan kedua sehingga dengan gampangnya kita mengendalikan biar pengaturan yang kita buat selanjutnya cuma berlaku pada halaman dua saja.
Langkah ini jangan hingga terlupa ya, sebab langkah ini cukup PENTING.
Langkah ini jangan hingga terlupa ya, sebab langkah ini cukup PENTING.
Hasil yang kita dapatkan dari opsi Breaks ini merupakan halaman satu menjadi Section 1 sementara halaman 2 menjadi Section 2.
6. Selanjutnya klik dua kali sempurna pada nomor halaman di halaman kedua.
7. Lalu nonaktifkan Link to Previous. Langkah ini jangan hingga terlalaikan ya, sebab langkah ini mempunyai kegunaan untuk mematikan fitur tautan nomor belahan bawah halaman (footer) dari halaman pertama, sehingga memungkinkan kita merubah letak nomor halaman dua tanpa mengikuti halaman pertama.
8. Hapus nomor halaman pada halaman ke dua. Tekan saja Backspace atau sanggup juga dengan menekan tombol Delete di keyboard.
9. Sekarang kita akan mengendalikan letak atau posisi nomor halaman pada halaman kedua. Pada Tab Design pilih Page Number selanjutnya pilih Top of Page, kemudian klik Plain Number 3 (Nomor halaman terletak di belahan sudut kanan atas halaman).
10. Pada halaman kedua, lagi-lagi kita nonaktifkan Link to Previous. Ini gunanya sama dengan sebelumnya, cuma saja yang kedua ini untuk menonaktifkan fitur nomor halaman belahan atas halaman (header).
11. Saya rasa hingga langkah ini tidak ada kendala. Ayo kita teruskan dengan pengaturan nomor halaman di tab Design lalu klik Page Number, kemudian klik Format Page Numbers.
12. Pada kotak Page Number Format centang Start at kemudian ketik angka 2, sebab halaman 2 kita mulai dengan nomor 2. Selanjutnya klik OK.
13. Sekarang gulir mouse dan arahkan kursor ke halaman pertama. Lalu blok nomor halaman yang terletak di sudut kanan atas pada halaman pertama tersebut kemudian hapus dengan menekan tombol Backspace di keyboard.
14. Terakhir, tutup dengan klik Close Header and Footer pada toolbar dan lihatlah hasilnya.
Sekarang nomor halaman pada halaman pertama terletak di belahan bawah halaman dan pada halaman kedua terletak pada sudut kanan atas halaman.
Kesimpulan:
Dengan mengenali cara menghasilkan letak nomor halaman yang berlainan di word bermakna sobat sanggup menghasilkan file word menjadi satu dokumen yang serupa tanpa lagi mempertimbangkan halangan posisi nomor halaman. Metode ini lebih efisien sebab file word tidak terbagi-bagi dan tidak berantakan.
Dengan mengenali cara menghasilkan letak nomor halaman yang berlainan di word bermakna sobat sanggup menghasilkan file word menjadi satu dokumen yang serupa tanpa lagi mempertimbangkan halangan posisi nomor halaman. Metode ini lebih efisien sebab file word tidak terbagi-bagi dan tidak berantakan.
Kalau teman-teman perhatikan, gotong royong cara diatas cukup efektif digunakan kalau sebelumnya belum menghasilkan dokumen skripsi. Namun kerap kali kita menghasilkan skripsi lebih dahulu barulah kemudian menyisipkan nomor halaman.
Boleh-boleh saja kita gunakan tutorial ini. Hanya saja mimin akan memamerkan tutorial yang lebih praktis.
Silahkan buat dahulu dokumen skripsi hingga selesai kemudian gabungkan menjadi satu file. Langkah selanjutnya simaklah klarifikasi berikut.
Cara Membuat Nomor Halaman Skripsi Berbeda dalam Satu Dokumen Word
Bagaimana cara menghasilkan nomor halaman dalam satu dokumen skripsi sekaligus??
Anggaplah cara sebelumnya selaku latihan saja. Kaprikornus teman-teman sanggup pribadi praktek didokumen skripsi biar kian luar biasa dan menguasai cara pengerjaan nomor halamannya. Jadi, siapkan skripsi sobat atau sobat sanggup mengunduh teladan dokumen skripsi lewat tombol berikut:
Satu hal yang sanggup kita petik dari latihan diatas bahwa nomor halaman ditaruh di belahan header dan footer dokumen word.
Untuk itu, kita sanggup mempergunakan kedua belahan ini sekaligus selaku wilayah nomor halaman dokumen word. Tapi tunggu dulu, lebih dahulu kita mesti membagi isi dokumen menjadi beberapa section / belahan dengan memakai page break.
Dengan pembagian ini memungkinkan kita untuk menjalankan pengaturan berlainan pada setiap halaman word menyerupai format dan letak nomor halaman.
Berikut ini cara menghasilkan nomor halaman skripsi dengan sekaligus dalam satu dokumen word, yaitu:
1. Bukalah dokumen skripsi memakai aplikasi word yang tersedia di komputer / laptop sobat. Atau sanggup juga dengan membuka teladan dokumen yang diunduh tadi.
Setidaknya, dokumen ini perlu kita bagi menjadi 6 section. Ini penjelasannya:
- Section 1: cover / sampul skripsi, tidak memakai nomor halaman
- Section 2: abstrak, kata pengantar, daftar isi memakai format nomor halaman angka romawi dan ditaruh ditengah belahan bawah
- Section 3: permulaan BAB I memakai format nomor angka biasa dan ditaruh ditengah belahan bawah, sementara halaman selanjutnya posisi sudut kanan atas
- Section 4: BAB II, sama dengan hukum penomoran halaman BAB I
- Section 5: BAB III, sama dengan hukum penomoran halaman BAB I
- Section 6: daftar pustaka, sama dengan hukum penomoran halaman BAB I
2. Kita awali dengan merubah halaman sampul menjadi Section 1. Untuk itu, gulir mouse dan taruh kursor di permulaan halaman 2, lebih tepatnya sebelum judul / kata ABSTRAK. Lanjutkan dengan memutuskan tab PAGE LAYOUT kemudian klik Breaks, seterusnya pilih Next Page.
Cek risikonya apakah header dan footer halaman pertama (cover) sudah menjelma Header-Section 1- dan Footer-Section 1-? Kalau sudah berubah bermakna sobat sudah sukses membagi dokumen menjadi 2 section. Ini artinya header dan footer halaman dua dan seterusnya sama-sama menjadi Header-Section 2- dan Footer-Section 2-.
3. Lanjutkan dengan menonaktifkan Same as Previous pada header dan footer halaman 2 biar tidak mengikuti format dan nomor dihalaman pertama. Caranya aktifkan kursor di header halaman 2 kemudian pada tab DESIGN klik Link to Previous. Lanjutkan dengan mengklik Go to Footer kemudian klik Link to Previous. Akhiri dengan mengklik Close Header and Footer.
4. Section 2 mulai dari abstrak, kata pengantar, hingga dengan daftar isi. Kaprikornus BAB I kita buat menjadi Section 3. Lakukan hal yang serupa menyerupai langkah 2, posisikan kursor sebelum judul halaman BAB I, kemudian klik PAGE LAYOUT kemudian Breaks, Next Page. Teruskan dengan menonaktifkan Same as Previous pada header dan footer, pedomani langkah 3.
5. Letak nomor pada permulaan halaman BAB I berlainan dengan halaman berikutnya. Jadi, ini sanggup kita buat dengan mengarahkan kursor ke footer section 3, kemudian centang Different First Page pada tab DESIGN.
Biasanya setelah fitur ini tercentang, aktif kembali Link to Previous header dan footer di section 3. Nonaktifkan kembali menyerupai langkah 3 sebelumnya. Akhiri dengan mengklik Close Header and Footer.
6. Sekarang kita buat BAB II menjadi Section 4. Karena sama dengan pengatuan section BAB I maka ulangi kembali menyerupai langkah 4 dan 5. Demikian halnya untuk BAB III ubah jadi Section 5. Lakukan juga langkah yang serupa untuk merubah Daftar Pustaka menjadi Section 6.
Bila skripsi sobat ada BAB IV dan V maka jalankan juga penambahan section menyerupai langkah 4 dan 5. Ingat pada langkah ini mesti mencentang Different First Page dan mengaktifkan Link to Previous pada header dan footer
7. Kita teruskan dengan dukungan nomor halaman pada masing-masing section. Section 1 tidak pakai nomor halaman jadi abaikan halaman 1. Langsung arahkan kursor ke Section 2 atau pada halaman abstrak.
Pada suguhan tab DESIGN klik Page Number kemudian Bottom of Page, terakhir pilih Plain Number 2.
Ingat!!! format nomor halaman yang digunakan yakni angka romawi. Kaprikornus klik tab DESIGN, kemudian klik Page Number kemudian Format Page Numbers...
Pada jendela pembicaraan yang muncul, klik tombol ▼ pada Number format, gulir mouse kemudian pilih format penomoran i, ii, iii, ...
Lanjutkan dengan memutuskan Start at: pada belahan Page numbering, kemudian ketik i biar nomor halaman absurd dimulai dari angka romawi i, terakhir klik OK.
8. Gulir mouse dan arahkan kursor ke footer halaman BAB I atau Section 3. Klik tab DESIGN kemudian Page Number kemudian Bottom of Page, selanjutnya pilih Plain Number 2.
Perhatikan bahwa nomor halaman dilanjutkan dari halaman sebelumnya, yakni timbul nomor angka 4. Ini kita ubah sebab seharusnya dimulai dari angka 1. Klik kembali tab DESIGN terus Page Number gres Format Page Numbers...
Pada Start at: ketik angka 1, kemudian klik OK untuk menerapkan.
9. Halaman setelah BAB I tidak ada nomor? Kaprikornus beri nomor halamannya dengan mengaktifkan kursor pada header kemudian klik tab DESIGN kemudian Page Number terus klik Top of Page, pilih Plain Number 3. Sekarang letak nomor halaman ada disebelah kanan atas dan nomor yang tertera yakni 2.
10. Langkah sebelumnya akan memberi nomor otomatis pada BAB II, III, dan Daftar Pustaka dengan mengikuti pengaturan nomor halaman di BAB I atau section 3. Kok bisa? Karena kita sudah mengaktifkan Link to Previous. Kaprikornus nomor halaman pada Section 4, Section 5, dan Section 6 tidak perlu sulit untuk mengaturnya lagi, sudah pribadi ada.
![]() |
Mengatur nomor halaman section 4 dan 5 |
Done!!! Gimana teman-teman? Mudahkan?? Ya, saya harap dengan mempelajari tutorial ini teman-teman tidak mengalami halangan dalam memberi nomor halaman skripsi.
Namun kalau ada yang kurang jelas, sobat sanggup menanyakan dikolom komentar atau sanggup juga membaca postingan mengenai Cara Membuat Nomor Halaman Skripsi, disana saya sudah menjabarkan secara terperinci mengenai tindakan tutorial diatas.
Dengan mempraktekkan cara menghasilkan nomor halaman skripsi di word bermakna sobat jadi gampang untuk menghasilkan penomoran skripsi sekaligus dalam satu dokumen yang serupa meskipun jumlah halamannya cukup banyak.
Demikian tutorial mengenai cara menghasilkan letak nomor halaman yang berlainan pada microsoft word, mudah-mudahan bermanfaat. Salam Ono Niha - Ya'ahowu.
Barangkali sobat juga ingin membaca postingan berikut: